PENDAHULUAN
Softball meruapakan salah satu bidang olahrga yang palimg digemari
masyarakat diAmerika serikat dan perkembangannya sangat pesat, namun lain
halnya dengan msayarakat diindonesia olahraga ini tidak begitu dikenal, hanya
sebagian masayarakat mengetahuinya dan beberapa sekolah tertentu. Padahal
olahraga ini dapat dimainkan oleh semua kalangan, baik yang tua, muda,
anak-anak, orang dewasa laki-laki, atau pun perempuan dan tiadak perlu lapangan
yamg luas untuk melakukan olahraga ini. Maka dari itu dengan adanya mekalah ini
akan menjadi acuan bagi saya agar bisa mengatahui olahraga ini dengan baik.
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah bahawa,
softball sebagai salah satu cabang olahraga yang banyak digemari. maka
diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat dipergunakan sebagai
pedoman bagi masayarakat apabila ingin melaksanakan pertandingan/kompetisi.
1.3 Tujuan
Dalam kontaks ini softball merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat
penting, sebagai aktifitas gerak dalam berolahraga, karna semua kalangan dapat
memainkannya, dan tidak perlu lapangan yang luas unutk melakukan permainan ini.
Maka dari itu timbulperhatian yang serius terhadap cabang olahraga tersebut,
agar olahraga ini dapat diketahui oleh semua kalangan khususnya bagi para
pelajar dan mahasiswa. Sehinga perkembangan olahraga ini khusnya didaerah
sulawesi tengah dapat membantu masayarakat dalam meningkatkan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Softball Didunia
Permainan Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan oleh
George Hancoc di kota Chicago tahun 1887. Awalnya sofball dimainkan hanya untuk
kegiatan rekreasi semata dan dilakukan di lapangan tertutup. Namun ternyata
dalam waktu singkat softball justru menjadi permainan yang banyak digemari
masyarakat disana waktu itu. Daya tarik yang utama mengapa permainan ini cepat
dicintai masyarakat, karena permainannya berbeda-beda dengan baseball (bisbol).
Softball dapat dimainkan oleh setiap orang dengan tidak memandang usia, baik
pria ataupun wanita, dan tak memerlukan lapangan yang luas dan yang terutama
dapat dimainkan di gelanggang tertutup. Dari Amerika Serikat, olahraga ini
berkembang ke Kanada dan dari sanalah softball makin berkembang ke seluruh
penjuru dunia.
Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu cabang
olahraga, maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat
dipergunakan sebagai pedoman bagi semua negara. Untuk membuat
peraturan-peraturan tersebut, harus ada badan yang mempunyai wewenang untuk
itu. Kemudian lahirlah Federasi Softball Internasional (International Softball
Federation). Badan inilah yang akhirnya membuat perturan-peraturan yang menyangkut
permainan olahraga softball yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia
pada saat ini. Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, yang banyak
diterjemahkan oleh negara-negara anggotanya.
Dalam menjabarkan peraturan ke bahasa nasional negara anggota, ada ditemui
beberapa kesulitan untuk memberi pengertian yang tepat. Hal ini sering pula
menjadikan sedikit beda pendapat/perselisihan mengenai peraturan. Untuk
mengatasi hal itu, maka bila terjadi kasus demikian, yang dipergunakan
pemecahan masalah adalah naskah peraturan aslinya, dalam bahasa Inggris.
Terbentuknya Federasi Softball Internasional itu, maka memungkinkan diadakannya
pertandingan antar negara yang bersifat internasoinal. Kemudian diselenggarakan
kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia. Diterimanya Federasi
Softball Internasional menjadi anggota Komite Olympiade Internasional, maka
peluang softball untuk dipertandingkan di Olympiade di masa-masa mendatang
menjadi lebih terbuka. Usaha ke arah itupun telah dirintis, ketika Olympiade
Meksiko, Softball menjadi cabang olahraga yang didemonstrasikan, untuk lebih
dikenal lagi.
2.2 Perkembangan Softball
Muncul pertama di Amerika Serikat, kemudian Kanada dan negara-negara Barat
lainnya, lalu berkembang di Asia. Terutama setelah Perang Dunia II usai,
softball semakin menyebar untuk dikenal dan digemari. Di Jepang, Philipina,
Korea Selatan, Taiwan, Softball telah menjadi permainan rakyat. Mingingat
pesatnya perkembangan olahraga ini di Asia, dibentuklah Amateur Softball of
Asia, yang disingkat ASA-ASIA (Persatuan Softball Amatir se-Asia). Anggotanya
antara lain : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan,
India, Muangthai, Singapura dan Indonesia.
Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada Februari
1967, pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan
Hongkong. Demikianlah selanjutnya direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun
sekali, dengan penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan
puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan softball putera, maka tahun depan untuk
bagian puterinya. Softball juga sedang berjuang untuk dipertandingkan di Asian
Games. Dalam Asian Games Bangkok tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi.
Perkembangan Softball di Indonesia Sebelum perang kemerdekaan sebetulnya
softball sudah ada yang melakukannya di Indonesia, namun sifatnya maisih sangat
terbatas. Artinya hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada
mulanya ada anggapan bahwa permainan olahraga Softball hanya pantas dimainkan
oleh golongan wanita saja. Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh
karena itu sampai tahun itu, softball hanya dimainkan oleh puteri saja. Ketika
Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga Softball
itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu
putera-putera kita, masih menyenangai olahraga baseball
.
Melihat perkembangan Softball sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara
negara setiap tahunnya. Timbullah perhatian kita terhadap cabang olahraga ini
secara serius. Mulanya Softball hanya berkembang di Jakarta, Bandung,
Pelembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang
olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan
mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia,
diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk
dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh
Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi
softball tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di
Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya, Softball menjadi salah satu
cabang olahraga yang dipertandingkan.
Mengenal Olahraga Softball Cabang olahraga Softball boleh dikatakan olahraga
yang paling digemari anak-anak muda, terutama para pelajar dan mahasiswa.
Biasanya pada pemain mempergunakan seragam olahraga yang menarik, dengan
disertai teriakan-teriakan istilah bahasa asing ketika mereka sedang bermain. Ada
beberapa faktor penunjang mengapa olahraga Softball sebetulnya bisa berkembang
pesat di Indonesial.
2. Faktor orang, Softball dapat dimainkan oleh setiap orang, tidak memandang usia, baik pria maupuan wanita. Setiap regu terdiri dari 9 orang, dalam permainan ada 2 regu yang berlawanan.
3. Dasar-dasar, dasar untuk permainan Softball, sebetulnya sudah dikenal di Indonesia. Sebagai contoh, adanya permainan kasti dan rounders.
4. Sifat-sifat, olahraga Softball merupakan kombinasi dari olahraga ketangkasan dan otak (pikiran), sehingga mempunyai pengaruh yang baik bagi si pemain.
5. Peralatan, karena Softball adalah olahraga beregu, maka peralatan dapat disediakan bersama. Sehingga harga peralatan yang termasuk mahal dapat dimiliki, secara gotong-royong.
6. Kelanjutan, oleh karena tiap-tiap tahun sudah disusun acara-acara pertandingan,maka kontinuitas permainan dapat terjamin. Seperti kompetisi setempat, kompetisi nasional, kompetisi internasional, Pekan Olahraga Nasional dan sebagainya.
2.3 Peraturan Permainan Softball
1. Lapangan, & Posisi Pemain Bertahan (Defensive Team)
Lapangan Baseball atau Softball memiliki bentuk ¼ lingkaran. Setiap tim baik
defensiv ataupun offensiv-tim dalam permainan dilapangan terdiri dari 9 pemain.
Biasanya dalam pertandingan resmi, tim tuan rumah memulai permainan sebagai tim
defense terlebih dahulu. Semua 9 pemain defense (pemain yg berkostum putih, dlm
gambar) menempati posisi yg telah pasti dan diatur atau ditentukan oleh
tim-nya, yaitu; 3 orang pemain menempati wilayah Outfield (daerah pertahanan
belakang, yaitu Right-fielder, Center-fielder dan Left-fielder ), dan 4 orang
pemain menempati wilayah Infield (daerah pertahanan depan / dalam, yaitu 1st
Base-man, 2nd Base-man, Shortstop, dan 3rd Base-man), ditambah 2 pemain yg
sangatlah penting, yaitu Pitcher (Pelempar Pitching yg berada ditengah-tengah
Infield, biasanya berdiri diatas Pitcher’s Mound ) dan Catcher (Penangkap bola
Pitching, yg duduk jongkok dibelakang homeplate berhadapan dng Pitcher yg
berjarak kira-kira 18,5 -19 m).
Sedangkan tim offense atau pemain lawan, sementara berada diluar atau disamping
lapangan ditempat masing-masing tim (Dugout). Tim Offens / Pemukul, maju satu
persatu secara bergantian dan berurutan sebagai Pemukul / Batter (pemain yg
berkostum biru pada gambar )sesuai dg urutan Pemukul yg telah ditentukan
sebelumnya, untuk memulai permainan, berdiri didalam Batter’s Box disamping
Homeplate.(lihat keterangan gambar lapangan yg berwarna hijau dlm posting
pertama ttg “Mengenal Baseball” utk melihat letak Batter’box & Home plate)
dan berusaha memukul Bola sebagus mungkin ke daerah permainan supaya Tim
Defense tdk dapat menangkap bola pukulannya. Pukulan bola yg menghasilkan Base
yg tidak disebabkan oleh error / kesalahan dari tim defense, disebut HIT.
Begitu seterusnya, sama halnya untuk pemukul berikutnya, permainan akan
berganti sampai dengan Tim Defense berhasil membuat 3 OUT tim offense (3 orang
OUT baik itu Batter ataupun Runner). 1 babak atau ronde dalam Baseball/Softball
dinamakan Inning, jika masing-masing tim telah bergantian melakukan 1x defense
dan 1x offense.
Permainan dimulai dari Pitcher, yg bertugas melempar Bola kencang, secerdik dan
setepat mungkin, agar pemain lawan (Pemukul / Hitter) tidak mungkin dapat memukul
bola lemparannya.Partnernya “Catcher”, biasanya memberikan isyarat / kode bola
yg hendaknya dilemparkan Pitcher, sesuai dengan kelemahan si-Pemukul, baik itu
bola lambat, kencang, berbelok atau tipuan sekalipun, sesuai dg trik-trik
Pitching yg Pitcher kuasai.
Satu lemparan “Strike” akan dan hanya dihitung untuk keuntungan Pitcher,
umumnya jika :
• bola lemparannya tepat berada dalam “Strike Zone” dan tidak
terpukul baik di-swing atau tidak oleh Batter- bola lemparannya diluar “Strike
Zone”atau “Ball” dan tdk terpukul walaupun di-swing oleh Batter
• bola lemparannya terpukul oleh Batter, tetapi missed “Foul
Ball”atau keluar daerah permainan “Foul Territory”.
Strike Zone adalah daerah “kotak imajinasi” tujuan lemparan bola yg lebarnya
selebar Home Plate dan tingginya didefinisikan antara lutut s/d siku tangan
depan si-Pemukul / Batter. ( lihat gambar 3 diatas, Grafik terlihat dari
pandangan si-Pitcher ). Apakah lemparan Pitcher masuk atau keluar “Strike
Zone”, semua ditentukan oleh keputusan Plate Umpire ( petugas yg memakai kostum
biru muda dibelakang catcher, dalam gambar ).
4. Tujuan dan Sasaran Hitter memukul bola
Tugas dari si-Pemukul / Hitter adalah, berusaha sebaik dan sejauh mungkin
memukul bola ke daerah permainan “Fair Territory”, seperti yg ditunjukkan oleh
line yg berwarna kuning. Jika bola yg terpukul (ke arah line berwarna merah)
keluar dari daerah permainan “Foul Territory”, maka dianggap sebagai Pukulan yg
gagal dan dihitung “Strike” keuntungan bagi Pitcher. Setelah bola terpukul,maka
Hitter harus melepaskan “Bat” ditanah dan berlari kearah Base, sejauh &
sebanyak Base yg bisa dia capai (ke arah panah yg berwarna biru), dan berusaha
jangan sampai di-OUT-kan (misalnya Tag Play) oleh tim Defense. Setiap Pemain
Offense ( Hitter / Runner ), yg berhasil mencapai ke-4 Bases (kembali ke Home
Plate) dan berlanjut pada pemukul berikutnya, dia telah berhasil menciptakan 1
angka untuk tim-nya. Jika seorang Pemukul / Hitter, dapat memukul dengan keras
dan jauh melebihi jarak “Out Field”, maka dia dapat dengan mudah mencapai semua
Base hingga kembali ke Home Plate tanpa harus di-Out-kan oleh tim Defense, dan
dia berhasil menyumbangkan 1 angka, dan berhak mendapatkan predikat “HOMERUN”
untuk tim-nya. (lihat line kuning “homerun”)
Setiap Pemukul diberikan 3 kali kesempatan untuk memukul Bola dari Pitcher.
Jika Pitcher berhasil melempar Bola 3 kali tepat masuk ke dalam Strike Zone
tanpa dipukul oleh Hitter, maka si-Pemukul / Hitter dinyatakan “OUT“ dan harus
keluar lapangan kembali menuju Dugout. Dalam gambar ditunjukkan contoh lemparan
bola „STRIKES“, yg diputuskan oleh Plate Umpire dengan menggerakkan tangannya.
Definisi daerah Strike Zone, bisa kembali melihat Point 3 diatas.
6. Balls
Karena bola “Strikes“ sering kali pula begitu mudah untuk dipukul oleh Hitter,
sehingga Pitcher terkadang juga melepaskan Pitch atau melemparkan bola diluar
Strike Zone untuk mengecohkan si-Pemukul, dan memaksanya melakukan ayunan
“Swing“ atau memukul bola-bola jelek (Balls). Namun, hal ini jangan sampai
berlebihan, karena jika Pitcher 4 kali melakukan lemparan diluar Strike Zone
(Balls) dan Hitter tidak terkecoh dan tidak melakukan Swing atau Pukulan, maka
setelah 4 Balls si-Pemukul / Hitter dibolehkan menuju Base pertama, tanpa harus
memukul bola terlebih dahulu (Free Walk – keuntungan buat Hitter). Untuk itu,
Plate Umpire bertugas juga menghitung “Count“ antara “Balls“ dan “Strikes“ yg
terjadi dalam setiap Pitch. Duel antara Hitter dan Pitcher akan berakhir, jika:
- Hitter “OUT“ karena telah 3 kali tidak dapat memukul bola Strikes. Atau
- Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama karena Pitcher telah melakukan 4
kali Balls, Atau
- Hitter memukul bola ke daerah permainan, dan berlanjut menjadi Runner.
- Hitter terkena lemparan "Wildpitch" Pitcher baik sengaja atau tidak
sengaja, dan Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama. Hal semacam ini,
dinamakan "Hit-by-pitch"
Setiap Hitter yg telah memukul bola ke daerah permainan, berlanjut sebagai Pelari
(Baserunner). Dia berusaha berlari secepatnya kearah Base, sejauh &
sebanyak Base yg bisa dia capai, selama pemain Defense berusaha menangkap &
mengkontrol bola pukulan Hitter dan melemparkan kembali pada pemain defense
lainnya “Infielder“ untuk meng-OUT-kan Runner dan mengamankan permainan. Jika
Runner sedikitnya mencapai 1st Base, sebelum pemain Defense melemparkan bola
pada Infielder 1st Base-man, maka Runner berhasil mendapatkan dan berdiri
diatas Base pertama dan selanjutnya menunggu Hitter berikutnya yg akan memukul
bola. Pada setiap Base hanya diperbolehkan satu Runner menempati masing-masing
Base. Dalam permainan Baseball,selama bola hidup (Play Ball) Baserunner
diperbolehkan dan dapat setiap saat meninggalkan Base, tanpa bergantung pada
gerakan Pitching untuk mencuri Base (Base Stealing) berlari menuju Base
berikutnya. Hal ini berbeda dengan Permainan Softball, dimana dalam keadaan
Play Ball bola berada ditangan Pitcher diwilayah lingkaran zone Pitch,
Baserunner harus berdiri diam diatas Base sampai menunggu lemparan Pitch
dilakukan.
Tim Defense bertugas, secepat mungkin menghasilkan 3 “OUT”, yaitu mematikan 3
pemain tim lawan, baik itu Hitter ataupun Baserunner. Jika berhasil, maka
permainan akan bergantian, tim yg tadi sebagai Defense meninggalkan Infield
& Outfield untuk selanjutnya menjadi tim Offense yg memukul & berlari
untuk menciptakan angka.
Untuk mematikan lawan dan menghasilkan 3 OUT, tim Defense memiliki beberapa
kemungkinan. Seperti halnya di gambar 5 yg telah diterangkan sebelumnya, bahwa
tim Offense dalam hal ini Hitter dinyatakan OUT karena 3 kali tidak dapat
memukul bola dan mendapatkan 3 kali Strikes, atau disebut “Strike Out”. Kali
ini, pemain tim Offense juga dinyatakan OUT, jika bola yg dipukulnya langsung
dapat ditangkap diatas udara oleh pemain Defense, tanpa menyentuh tanah
terlebih dahulu (Fly Out)
.
9. Force Out
9. Force Out
Pemain tim Offense dinyatakan OUT pula, jika tim Defense berhasil meng-kontrol
bola yg dipukul Hitter dan secepat mungkin melemparkan pada 1st Base-man yg
menguasai Base, sebelum Runner mencapai 1st Base. Karena Hitter terpaksa harus
lari, setelah dia memukul bola ke daerah permainan,dan kalah cepat dengan bola
yg ditangkap lebih dulu oleh 1st Base-man di Base-nya, hal ini kita sebut
“Force Out”. Apakah Bola atau Runner yg lebih dulu mencapai Base, hal ini
diputuskan oleh Field Umpire (dalam gambar, berdiri mengangkat tangan &
memakai kostum biru muda).
Lain halnya, jika Hitter / Runner berhasil mencapai Base sebelum bola ditangkap
Infielder di Base-nya, maka dia mendapatkan “Safe” dan boleh diam berdiri di
Base yg dicapainya. Dalam hal ini, berlanjut pada Pemukul berikutnya dan
berusaha menolong Baserunner didepannya untuk mencapai Base selanjutnya. Dalam
gambar terlihat pula, Field Umpire memberikan tanda Safe dengan membuka atau
melebarkan tangan kiri dan kanannya.
Seorang Hitter yg berhasil memukul bola melewati Infielder, sehingga dia dengan
mudah dapat mencapai 1st Base, dapat pula memiliki kesempatan mencapai Base-base
berikutnya, bergantung pada kemampuannya memukul bola dengan baik, keras dan
jauh hingga sulit dikontrol oleh pemain defense.
Seorang Baserunner dengan Resikonya, dapat setiap saat meninggalkan Basenya dan
berusaha mencapai Base berikutnya, tanpa menunggu hasil Pukulan Hitter teman
satu tim-nya, sebelum pemain Defense berusaha mematikannya “OUT” dengan
melakukan Tag Play. Karena Runner dengan ini berusaha dan bermaksud mencapai
Base berikutnya tanpa sepengetahuan tim Defense, maka hal ini disebut “Base
Stealing”.
Kesempatan lainnya, tim Defense untuk mematikan lawan atau melakukan OUT
Baserunner, adalah mematikan Baserunner dengan bola, pada saat Baserunner tidak
berdiri atau berada di Base-nya. Semua Bases adalah Safe-zone para Baserunner,
yakni daerah aman untuk berdiri, tanpa gangguan dan resiko dimatikan oleh tim
Defense.
Namun jika Baserunner meninggalkan Base-nya, untuk memperpendek jarak menuju
Base berikutnya, maka tim Defense hanya dapat mematikan Runner melalui Tag (menyentuhkan
bola yg ada ditangannya (Glove) pada Runner), hal tsb. dinamakan Tag Out.
Hal yg sulit dilakukan tim Defense, mematikan 2 pemain lawan (Offense)
sekaligus adalah Double Play, bahkan 3 pemain sekaligus (Triple Play). Karena disetiap
Base hanya boleh ditempati 1 Baserunner, maka setiap bola yg dipukul HIT oleh
pemain 1 timnya, Baserunner yg persis berada didepannya harus dng terpaksa
mengosongkan Base (yg akan dicapai Hitter atau Runner sebelumnya) menuju
Base-berikutnya, hal ini dinamakan (Force Play). Contohnya, seorang Baserunner
sebelumnya berdiri di 1st Base, setelah bola dipukul HIT selanjutnya oleh
Hitter teman 1 tim-nya, maka dia harus dan terpaksa dalam keadaan apapun
mencapai 2nd Base, walaupun kemungkinannya sangat kecil sekali. Tim Defens
dalam hal ini, dapat berusaha pertama kali meng-kontrol bola dan melemparkan
bola ke 2nd Base untuk mematikan Runner di 2nd Base tanpa melakukan Tag Out dan
selanjutnya secepat mungkin melemparkan bola ke 1st Base untuk sekaligus mematikan
Hitter yg berlari menuju 1st Base tanpa melakukan Tag Out. Begitu pula halnya
dengan Triple Play.
15. Pemenang dalam Sebuah Pertandingan Baseball
Pemenang dalam Sebuah Pertandingan Baseball adalah Tim yg mencapai angka
tertinggi setelah Inning 9 (Inning terakhir) selesai. Di dalam pertandingan
Baseball biasanya tidak berlaku angka SERI, jika kedua Tim memiliki angka yg
sama atau SERI di penghabisan Inning terakhir, maka pertandingan akan terus
dilanjutkan di Inning berikutnya, sampai salah satu Tim memiliki angka
tertinggi di akhir Inning tambahan. Setelah pertandingan usai, kedua tim
akhirnya saling bersalaman atau bertepuk tangan (TOS) sebagai tanda Sportifitas
kita.
2.4 Bentuk Latihan Dan Peraturan Permainan Softball
1. Melempar (Throwing)
Melempar bola adalah unsur kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh seseorang
yang ingin bermain Softball. Ada tiga jenis lemparan bola yang dilakukan antara
lain :
1). Lemparan atas(overhand throw),
2). Lemparan samping (sidehand throw) dan
3).Lemparan bawah (underhand throw) (Parno, 1992 : 16).
Unsur utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan melempar bola
softball antara lain : kecepatan, ketepatan, melempar dan jalannya bola serta
kemudahan untuk melakukan gerakan lemparan (Parno, 1992 :16). Selain unsur
tersebut hasil lemparan juga dipengaruhi oleh cara memegang bola. Melakukan
gerakan melempar yang benar tidak lepas dari fase-fase yang harus dilakukan.
Dalam buku Parno, Housewart dan Rivkin (1985) membagi gerakan melempar dalam 4
fase yaitu posisi siap berdiri, gerak awalan, gerakan melempar dan gerakan
lanjutan. Sedangkan teknik melempar yang biasa dilakukan adalah lemparan atas
dan lemparan pitcher.
A. Lemparan Atas Lemparan
ini disebut lemparan atas karena sesuai dengan gerak ayunan lengan dilakukan ke
atas melewati garis horizontal pada persendian bahu. Teknik lemparan atas
merupakan teknik yang banyak dilakukan oleh para pemain dalam permainan dari
pada dua jenis teknik lempar yang lain. Teknik ini memiliki keuntungan, jika
dilihat dari gerak intasan tangan bergerak dari atas ke bawah, sehingga
kemungkinan kesalahan hasil lemparan bola ke arah bawah. Hal ini kemungkinan
masih dapat dikuasai dengan menghadang atau membendung bola dengan badan
pemain. Di samping itu teknik lempar atas, kemungkinan bola di lempar dengan
kuat, sehingga memiliki kecepatan tinggi dan lebih jauh. Hal ini disebabkan
pada saat melempar bola, seluruh badan dimulai dari kaki, pinggang dan tangan
bergerak bersama-sama menjadi satu kesatuan gerak. Mekanis gerakan tubuh yang
dilakukan oleh pemain softball pada teknik lemparan atas adalah sebagai berikut
:
1. Posisi Siap
Berdirilah dengan posisi kaki sedemikian rupa, sehingga badan dalam keadaan
seimbang dan memungkinkan bergerak leluasa melemparkan bola. Miringkan badan
dengan posisi bahu kiri lebih tinggi, searah dengan kaki kiri di depan menuju
sasaran dan kaki kanan di belakang, bagi pelempar tangan kanan. Peganglah bola
selayaknya di dalam glove dengan grip disenangi. Konsentrasikan pikiran dan
pandangan ke arah sasaran yang akan dilempar. Housewarth dan Rivkin (1985)
mengemukakan bahwa pada posisi siap melempar yang penting adalah keseimbangan
badan dan bola kontrol.
2. Gerak Awalan
Pada saat bergantian posisi pada gerak awalan, pindahkan berat badan pada salah
satu kaki yang berada di belakang atau kaki kiri bagi pelempar kanan atau
sebaliknya. Sedangkan kaki lainnya melakukan striding yaitu dengan angkat kaki
ke arah samping depan menuju sasaran. Pada saat yang bersamaan, tangan yang
memegang bola ayunkan ke belakang dengan mengacungkan pergelangan tangan
3. Gerak Melempar Bola
Pada saat gerak melempar bola berat badan berada dimuka kaki yang untuk
mendorong ke depan dengan posisi kaki sedikit dibengkokkan. Hal ini membantu
keseimbangan badan untuk memindahkan tenaga dorongan kaki ke arah sasaran. Jika
pemain melakukan striding dan melangkah terlalu panjang ataupun pendek hasil
lemparan tidak akan tepat sasaran. Setelah melangkah atau striding memindahkan
dan meletakkan kaki pada bagian depan, putarkan tubuh bagian atas atau thorak
menuju ke sasaran. Hal ini akan membantu menaikkan lengan di sekitar badan
mengarah pada sasaran. Sebelum lengan digerakkan ke depan lepaskanlah bola
disertai dengan lecutan pergelangan tangan.
4. Gerak Lanjutan
Gerakan akhir dari melempar adalah gerakan lanjutan, dilakukan setelah bola
lepas dari tangan yang disertai dengan gerakan lecutan tangan, seolah-olah
gerakan tersebut mengikuti gerak jalannya bola yang dilemparkan. Gerak tersebut
berakhir pada samping badan atau kaki pada tangan yang memakai glove. Pada saat
ini berat badan berada di kaki depan, sedangkan kaki belakang yang mendorong
mengikuti gerak maju ke depan tetap terletak pada tanah sebagai stabilisator
dengan glove di samping kaki. Untuk meningkatkan teknik lemparan atas bermain
Softball para pemain harus melakukan latihan dengan cara pemain berpasangan dan
berhadapan dalam jarak yang pendek atau dekat kira-kira 2-3 meter. Pemain
melakukan lemparan dengan menambah kecepatan berangsur-angsur, tetapi lemparan tidak
keras dan enak diterima oleh teman. Latihan ini harus dilakukan dengan waktu
yang lama sampai pemain dapat menguasai teknik lemparan atas dengan sangat
bagus. Sesudah melakukan teknik lemparan atas dengan baik, jaraknya mulai
diperjauh dan lemparan bola juga keras. Durasi waktu latihan ditambah dan
intensitas serta repetisi melakukan gerakan lemparan atas juga diperbanyak agar
dapat menguatkan otot-otot lengan pemain. Sehingga dapat menghasilkan lemparan
atas yang cepat. Untuk mengembangkan latihan lemparan atas agar tepat sasaran,
maka pemain harus diberi latihan dengan cara pemain saling berpasangan dan
berhadapan dengan jarak kira-kira 2-3 meter. Pemain mendapat nilai dengan
melempar titik khusus pada pasangannya. Contoh pemberian nilai pada titik khusus
yang di pasang di dada mendapatkan nilai 5, di samping badan mendapatkan nilai
10, di atas kepala mendapatkan nilai 10 dan seterusnya. Setelah selesai para
pemain dikumpulkan dan diberi evaluasi agar pemain yang tidak mendapatkan nilai
diberi perhatian dan latihan tambahan. Setelah para pemain dapat menguasai
gerakan ini maka perlu ditambah jarak lemparan dan lemparan lebih keras, durasi
waktu, intensitas diperbanyak. Teknik lemparan atas pada permainan bola
Softball juga perlu latihan ambahan selain latihan di atas yaitu latihan
beban. Karena gerakan lemparan atas yang digerakan berupa otot-otot yang ada
pada lengan atas dan bawah, otot-otot yang ada disekitar punggung dan juga
otot-otot yang ada pada kaki. Agar para pemain dapat melempar dengan keras maka
perlu dilatih dengan latihan tambahan supaya otot-otot mempunyai kekuatan yang
bagus dan daya tahan yang bagus pula. Latihan beban yang diberikan untuk para
pemain softball pada teknik lemparan atas yaitu dumbell press, bench press,
chins, lat pull, squats, leg extension dan crull dan lain-lain.
B. Lemparan Pitcher
Lemparan pitcher adalah suatu teknik lempar yang dilakukan oleh pitcher dengan
tugas utama dilambungkan bola untuk diberikan pada batter pada awal permainan.
Bola dilemparkan dengan teknik lempar bawah dengan daerah sasaran (strike zone)
antara setara lutut dengan sekitar ketiak di bawah lengan bahu pada si pemukul
(batter) siap melakukan pukulan. Parno (1992 : 31) mengatakan “belum tentu
setiap pemain dapat menjadi pitcher yang baik, karena diperlukan keterampilan
yang cukup kompleks”. Oleh sebab itu untuk menjadi pitcher yang baik diperlukan
latihan-latihan yang khusus. Ada dua jenis gerakan yang dilakukan dalam
lemparan pitcher yaitu teknik slingshot dan widmill. Teknik lemparan midmill
dapat dikuasai oleh seorang pitcher namun sebelumnya disarankan untuk
mempelajari teknik slingshot (Housewart dan Rivkin, 1985).
2. Menangkap Bola (Cathing)
Menangkap bola adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk dapat
menguasai bola dengan tangan yang memakai glove, dari hasil pukulan atau
lemparan teman (Parno, 1992 : 49). Menangkap bola yang biasa dilakukan oleh
pemain dalam permainan yaitu bola lambung (fly ball) dan bola gulir (ground
ball). Ada juga posisi menangkap bola yang harus dilakukan dengan sikap awal
jongkok atau setengah jongkok yaitu posisi catcher. Posisi ini dilakukan untuk
menangkap bola demi pitcher yang tidak dapat dipukul oleh pemukul (better).
A. Menangkap Bola Lambung (Fly Ball)
Menangkap bola lambung adalah suatu usaha dari pemain untuk dapat menguasai
bola dengan glove terhadap bola yang melambung (Fly ball), baik dari hasil
pukulan ataupun lemparan bola dari teman. Usahakan bola berada di depan atas
kepala, perhatikan dan pandangan harus selalu pada bola. Saat menangkap bola
gerakan tangan lurus ke arah bola di depan atas kepala. Bersamaan dengan
tertangkapnya bola dengan glove, tariklah lengan dan glove ke arah badan untuk
meredam bola dan tutuplah dengan tangan yang lain agar tidak terlepas. Untuk
meningkatkan teknik menangkap bola lambung para pemain diberi latihan menangkap
bola lambung dengan jarak 30 feet dan lemparkan bola melambung dengan relative
mudah dikuasai dan tidak keras. Kecepatan dan tinggi bola yang dilempar harus
bervariasi. Setelah mempunyai pengalaman menangkap bola, maka jarak dijauhkan
dan jarak lemparan dengan berbagai variasi untuk menambah kesulitan dengan
mengarahkan bola di belakang, depan dan samping posisi pemain. Latihan ini
dapat juga dikembangkan dengan menjaga bola yang dipukul sesuai dengan situasi
pemain.
Bola gulir adalah bola yang bergulir atau mengguling pada tanah dari hasil
pukulan atau lemparan. Untuk menangkap bola gulir harus dikuasai, dilakukan
dengan menyongsong datangnya bola dan bukan menunggu bola ditempat. Mekanis
gerakan tubuh yang dilakukan oleh pemain softball pada teknik menangkap bola
gulir adalah sebagai berikut : Letakkanlah salah satu lutut bertumpu pada
tanah, gunakan kaki yang lain dan badan untuk memblok bola. Bola berada di
depan badan di antara kedua kaki. Sedangkan posisi kaki kiri dalam keadaan siap
untuk lari atau berdiri. Letakkan bagian belakang glove pada tanah menghadang
datangnya bola dan siap melempar ke tempat sasaran. Untuk meningkatkan teknik
menangkap bola gulir para pemain harus dapat menguasai posisi siap dalam
menangkap bola gulir, pemain dapat bergerak melangkah ke depan, ke belakang dan
ke samping, pemain dapat melakukan tangkapan dan menutup bola dengan tangan
yang lain agar tidak lepas dan tingkatkan latihan dari yang mudah, dengan
lemparan bola yang bergulir lambat dengan jarak sedang, ke arah latihan yang
lebih sukar dengan lemparan bola gulir yang lebih keras, cepat, akurat dan
jarak yang lebih jauh.
3. Memukul Bola (Batting)
Untuk mendapatkan nilai dalam permainan softball, para pemain harus punya
kemampuan untuk memukul bola. Memukul merupakan salah satu teknik dalam
softball yang dilakukan oleh regu penyerang dengan melakukan pukulan terhadap
bola yang dilemparkan oleh pitcher (Parno, 1992 : 54). Menurut Sukintaka
(1978/1979 : 61) mengatakan tujuan memukul antara lain :
a. Mencapai base didepannya dengan selamat.
b. Menciptakan nilai.
c. Memajukan pelari didepannya.
Menurut Agus Mukholid (2004 : 61) prinsip-prinsip memukul bola yang harus dikuasai
oleh seorang pemukul softball adalah :
a. Cara memegang bola (grip).
b. Cara berdirinya (stance).
c. Cara melangkahkan kaki atau menggeserkan kaki (straide),
d. Caramengayunkan alat pemukul
e. Gerak lanjutan si pemukul (follow through).
Ada dua macam memukul dalam softball yaitu memukul bola dengan ayunan (swing)
dan memukul bola tanpa ayunan atau menahan bola pitcher (Bunt).
Memukul Bola Dengan Ayunan (Swing)v
Memukul bola dengan ayunan (swing) adalah pukulan yang sebenarnya dalam
softball karena tidak ada tipuan seperti dalam bunt yang dimaksudkan untuk
mengecoh lawan. Memukul bola dengan ayunan merupakan usaha memukul bola dari
pitcher dengan tujuan menghasilkan pukulan yang keras dan jauh. Hasil pukulan
tersebut diharapkan sulit ditangkap oleh penjaga sehingga kesulitan untuk
mematikan pelari. Pukulan ini dilakukan dengan ayunan penuh, cepat dan tidak
terputus dari posisi siap memukul tanpa gerakan menahan sampai gerak lanjutan.
Mekanis gerakan tubuh yang dilakukan oleh pemain softball pada teknik memukul
bola dengan ayunan adalah sebagai berikut :
1. Melangkah
Mengayunkan lengan adalah merupakan bagian dari gerak memukul. Bagaimanapun
juga melangkah gerak yang menggerakan badan yang sama pentingnya gerak
mengayun. Selama melangkah ke arah pitcher berat badan berpindah ke depan
bersamaan dengan kekuatan better memukul bola. Langkah kaki tidak perlu
jauh-jauh, kira-kira 6-12 inchi dilakukan dengan pelan.
2. Gerakan Lengan
Ayunan lengan dimulai setelah langkah kaki berakhir mendarat di tanah. Lengan
mengayunkan pemukul datar setinggi pinggang, bersamaan dengan itu dada berputar
menghadap arah pitcher.
3. Gerakan Pergelangan Tangan
Gerakan pergelangan tangan sangat penting dalam mengayun, hal ini merupakan
bagian gerak yang wajar dapat diperlihatkan dalam gerak yang lambat. Gerakan
pergelangan tangan berputar selayaknya kemudian berhenti pada pertengahan gerak
ayunan.
4. Gerak Lanjutan
Gerak lanjutan adalah merupakan gerak akhir dari melakukan ayunan dan terjadi
secara wajar. Pada fase ini pergelangan tangan terus berputar, sehingga lengan
menyilang pada tubuh dan pinggang berputar penuh. Menurut Agus Mukholid (2004 :
61) teknik memukul bola dengan ayunan (swing) meliputi :
1) Pegangan alat pemukul (bat) harus santai, tidak menimbulkan
ketegangan pada lengan dan pergelangan tangan. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan adalah :
a. Lead-arm harus dalam posisi horizontal dengan tanah.
b. Siku tangan belakang ditekuk dan dijatuhkan dari badan.
c. Pandangan ke arah bola lewat bahu depan.
d. Sikap dan tempat kedudukan kepala tidak berubah sampai bat
mengenai bola.
e. Posisi bat agak condong ke belakang, jangan diletakkan di
atas bahu atau terlalu tegak.
2) Ambillah sikap yang enak dan wajar pada waktu berdiri
dalam batter box. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Harus keadaan rileks selalu.
b. Jarak kedua kaki selebar bahu.
c. Berat badan harus berada ditengah-tengah badan untuk memudahkan gerakan.
d. Badan sedikit condong ke depan.
3) Geserlah kaki depan ke arah datangnya bola atau pitcher.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Geserkan kaki ke depan (striding) secukupnya saja.
b. Lakukanlah backswing sebelum striding, untuk menambah putaran ke depan.
4) Lakukanlah ayunan (swing) ke depan disertai putaran badan
ke depan segera setelah striding selesai (putaran badan ke arah pitcher).
5) Luruskanlah lead-arm pada waktu melakukan ayunan untuk
mendapatkan hasil yang terbaik.
6) Pindahkan berat badan dari belakang ke depan untuk
menambah kekuatan pukulan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Doronglah badan ke depan dengan kaki belakang.
b. Lecutkanlah pergelangan tangan menjelang bat kontak dengan bola.
c. Lead-arm lebih aktif.
7) Follow through dari tubuh harus searah dengan jalannya
bola hasil pukulan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Angkatlah tumit kaki belakang, untuk dapat melakukan
pivot-foot.
b. Pindahkan titik berat badan ke depan. Untuk meningkatkan
pukulan bola para pemain diberi latihan pukulan dasar tanpa bola yaitu cara
melangkahkan kaki, kombinasikan gerak langkah kaki dengan ayunan lengan,
kombinasikan gerak langkah kaki, ayunan lengan dan gerak lanjutan dengan baik
dan benar.
Untuk mengasah pukulan bola yang dilakukan pemain yaitu gantunghlah bola di
dalam yang tidak terpakai dilakukan di garase atau tempat lain yang dihalangi
dengan backstop atau jaring dan latihan yang kontinyu agar dapat mengasai
gerakan memukul dengan memukul bola. Para pemain membuat labor memukul di
garase atau di lapangan. Bola dipukul ke arah jaring, dinding yang bertir,
backstop. Letakanlah bola pada tongkak dan lakukan pukulan dengan mengayun.
Salah seorang melemparkan bola sebagai pitcher berdiri dengan jarak 10 feet
dengan sudut kemiringan 450 terhadap better. Posisi ini memudahkan pitcher
melemparkan bola lambat yang dapat dipukul better ke dalam jaring. bagi tim
dalam kelompok sebagai better dan fielder. Satu orang sebagai on deck better,
semua pemain lain sebagai fielder.
Pitcher melemparkan bola dengan variasi sebanyak 15 kali terhadap better.
Kemudian bola dari fielder diberikan ke pitcher lalu bergantian yang menjadi
pemukul bola dan seterusnya. Setelah para pemain dapat menguasai gerakan ini
maka perlu ditambah durasi waktu, intensitas diperbanyak. Teknik memukul bola
pada permainan bola softball sangat bagus diberi latihan beban. Karena gerakan
memukul bola menggunakan otot-otot yang ada di seluruh tubuh terutama otot-otot
pada lengan atas dan bawah, otot-otot yang ada disekitar punggung dan perut,
juga otot-otot yang ada pada kaki.
Agar para pemain dapat memukul bola dengan keras maka perlu dilatih dengan
latihan tambahan supaya otot-otot mempunyai kekuatan yang bagus dan daya tahan
yang bagus pula. Latihan beban yang diberikan untuk para pemain softball pada
teknik lemparan atas yaitu upright row, power clean, dumbell press, bench
press, sit up, back up, back extention, chins, lat pull, squats, leg extension
dan crull dan lain-lain.
Bunt adalah pukulan yang dilakukan dengan pelan terhadap bola tanpa melakukan
gerakan ayunan lengan. Bunt dilakukan untuk mengecoh penjaga sehingga dapat
memajukan pelari didepannya dan better berkesempatan untuk mencapai base
didepannya. Namun demikian bunt bukan teknik memukul yang mudah dilakukan oleh
pemain pemula, karena cukup sulit untuk mengarahkan bola agar sulit dijangkau
oleh pitcher maupun penjaga base. Memukul memerlukan keterampilan, ketelitian,
koordinasi dan kekuatan. Teknik memukul juga merupakan suatu gerakan yang
kompleks karena memerlukan koordinasi dari pengamatan untuk memukul pitcher
dengan kecepatan yang belum diketahui. Bagi pemain pemula memukul merupakan
keterampilan yang sulit dilakukan. Oleh karena itu harus mengembangkan
keterampilan koordinasi antara tangan, mata dan pengamatan yang diperlukan
untuk memukul bola (Housewart dan Rivkin, 1985). Menurut Agus Mukholid (2004 :
61) teknik memukul bola dengan tanpa ayunan atau menahan (bunt) meliputi :
a. Batter harus mengambil sikap seolah-olah seperti melakukan
swing (pukulan jauh) sebelum melakukan bunt yang sesungguhnya.
b. Bila batter posisi berdirinya sejajar dengan home plate,
geserlah kaki depan ke arah diagonal belakang (base II), untuk kemudian disusul
oleh kaki belakang sehingga kedua kaki dalam posisi sejajar.
c. Bersamaan dengan pivot-foot, geserlah tangan yang belakang
ke arah ujung bat.
d. Dengan pivot-foot yang tepat, akan menjamin berhasilnya
seorang batter melakukan bunt.
4. Pelari (Base Running) dan Meluncur (Sliding)
Lari adalah faktor yang sangat penting dalam bermain softball. Para pemain
harus memiliki kemampuan, kecakapan, kelincahan dan kecepatan lari untuk
mencapai base dengan selamat. Di dalam lapangan, seorang pelari harus berlari
dari base ke base tanpa melewati pemain didepannya. Kecepatan lari sangat
penting dimiliki oleh pemain, lawannya adalah bola yang dilempar oleh fielder
dengan kecepatan yang relatif tinggi. Untuk memperoleh kemampuan yang memadai
para pemain perlu dan harus berlatih yaitu sprint dan bentuk agility secara
teratur. Seorang pelari juga harus bisa membaca situasi lapangan untuk tindakan
stealing yaitu suatu tindakan dari baserunner yang berusaha maju ke base yang
didepannya pada waktu pitch dilakukan pitcher atau mengambil keputusan untuk
sliding. Untuk melakukan sliding diperkirakan dengan jarak 2-3 meter dari base
yang akan dicapai.
Dilakukan dengan awalan, setelah mendekati base, pindahkan berat badan ke
belakang kemudian jatuhkan pinggul ke tanah. Bersamaan dengan itu ayunkan salah
satu kaki ke arah base, segera diikuti kaki yang lain. Saat meluncur dengan
sikap terlentang, seluruh badan bagian belakang menyentuh pada tanah kecuali
kepala sedikit diangkat kaki diluruskan untuk menyentuh base yang dituju. Ada
beberapa macam cara untuk melakukan sliding yaitu sliding lurus (le straight
leg slide), meluncur mengait (hook slide) dan meluncur kepala lebih dulu (frist
head slide). Ini merupakan teknik-teknik melakukan sliding yang ada
5. Latihan Teknik Dasar Bermain Softball
Latihan teknik merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap penguasaan
teknik dasar bermain Softball. Adapun tujuan melatih teknik adalah untuk
mengotomatisasi gerakan sesuai dengan teknik gerakan yang dikehendaki dan benar
otomatisasinya (Suharno HP, 1986:62). Dalam latihan ada tahapan-tahapan yang
harus dilalui untuk seseorang dapat menguasai suatu teknik gerakan. Dalam teori
belajar gerak menurut Rusli Lutan, (1988:102) Belajar gerak itu terdiri atas
tahap penguasaan, penghalusan dan, penstabilan gerak atu keterampilan teknik olahraga.
Belajar gerak terjadi melalui respon-respon muskular yang diekspresikan dalam
gerakan-gerakan bagian tubuh secara sebagian-sebagian atau keseluruhan sesuai
prinsip belajar gerak dari mudah ke sukar atau dari sederhana ke yang lebih
kompleks (Sugiyanyo dkk, 1997:329). Fase-fase yang harus dilalui dalam tahapan
belajar yaitu fase kognitif, fase asosiatif dan fase otonom. Dalam melakukan
aktivitas jasmani, ada dua aspek pokok di dalamnya yaitu meningkatkan kemampuan
fisik dan kualitas gerak tubuh. Untuk meningkatkan kualitas fisik dapat
dilakukan dengan latihan fisik. Sedangkan untuk kualitas gerakan, latihan
dilakukan dengan mengacu prinsip belajar gerak.
Meningkatkan teknik dasar melempar dan menangkap bermain Softball dapat
dilakukan bersamaan dengan latihan lempar tangkap berpasangan. Memukul dapat
dilakukan dengan latihan memukul bola yang dilempar oleh teman dari bawah, dari
atas,atau bisa juga dengan alat ”T”Ball. Untuk meningkatkan kemampuan pemain
softball dalam melakukan lari dalam permainan Softball dengan cara pemain
diberi latihan lari sprint 50 m, 100 m, 200 m dan lari sprint di lapangan
Softball
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu cabang
olahraga, maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat
dipergunakan sebagai pedoman bagi semua negara. Untuk membuat
peraturan-peraturan tersebut, harus ada badan yang mempunyai wewenang untuk
itu. Kemudian lahirlah Federasi Softball Internasional (International Softball
Federation). Badan inilah yang akhirnya membuat perturan-peraturan yang
menyangkut permainan olahraga softball yang berlaku di seluruh dunia, termasuk
Indonesia pada saat ini. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di
Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi
Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir
Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan
kompetisi softball tingkat nasional. Serta kompetisi tingkat daerah khusunya
sulawesi tengah.
3.2 Saran
Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang menarik namun karna banyak
istilah-istilah dalam bahasa asing sehingga menyulitkan pemain. Jadi agar
olahraga ini perkembangannya diindonesia tidak memngalami kesulitan. Maka perlu
perhatian serius PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh
Indonesia) untuk pengaplikasiannya dalam masyarakat, khusnya pada
sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar