Selamat Datang Di Blog Penjaskesrek'11 STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH ,Jangan Lupa Comment, Isi Guest Book, Dan Berbagi. Terima Kasih Atas Kunjungannya .

Minggu, 20 Oktober 2013

Makalah Statistik

PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN DATA STATISTIK


      1.    Pengertian Statistik
Secara Etimologi Kata statistik berasal dari bahasa Latin "Ratio Status" yang dalam bahasa Itali ekivalen dengan kata "Region di stato". Istilah tersebut muncul pada awal abad pertengahan, biasa digunakan untuk menyatakan hal-hal yang berhubungan dengan pelajaran tentang kenegaraan. Kemudian berkembang istilah "statistia" yang berarti orang yang berkecimpung dalam urusan keadaan kenegaraan atau ahli negara.

Statistik didefinisikan sebagai fakta-fakta berbentuk angka yang terangkum dalam tabel-tabel atau kumpulan angka pada tabel yang menerangkan suatu fenomena.

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Atau statistika adalah ilmu yang berusaha untuk mencoba mengolah data untuk mendapatkan manfaat berupa keputusan dalam kehidupan.

Arti luas statistik (statistika) adalah metoda atau alat untuk :
1.      Pengumpulan data.
2.      Pengolahan data.
3.      Penyajian data.
4.      Analisis data.
5.      Penarikan simpulan data.
.
  2.      Penggolongan Data Statistik
Menurut Ir. M. Iqbal Hasan, M.M dalam “ Pokok-Pokok Materi Statistik 1” statistik terbagi atas beberapa golongan.

Statistik berdasarkan cara penggolongan data terbagi atas:
a.       Statistik Deskriftip (Statistik Deduktif)
Mempunyai tujuan untuk mendeskripsi atau memberi gambaran objek yang diteliti sebagaimana adanya tanpa menarik kesimpulan atau generalisasi. Dalam statistic deskriptif ini dikemukakan cara-cara penyajian data dalam bentuk table maupun diagram, penentuan rata-rata(mean), modus, median, rentang serta simpangan baku.

b.      Statistik Analitik / Inferensial (Statistik Induktif)
Mempunyai tujuan untuk penarikan kesimpulan. Sebelum menarik kesimpulan dilakukan suatu dugaan yang dapat diperolehdari statistika deskriptif. Bidang statistik yang mencakup semua kegiatan statistik secara utuh mulai dari kegiatan
pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, analisis data dan penarikan simpulan berdasarkan data yang ada.Tujuan akhir untuk membuat inference atau  menggeneralisasi hasil pengukuran sampel ke populasi.Alat yang digunakan pada statistik analitik adalah teori estimasi, pengujian hipotesis, dll.

Statistik berdasarkan bentuk parameter terbagi atas:
a.   Statistik parametrik
      Berhubungan dengan inferensi statistik yang membahas parameter- parameter populasi seperti rata-rata proporsi, dan lain- lain. Dengan ciri-ciri parametrik adalah jenis data interval atau rasio serta distribusi data (populasi) adalah normal atau mendekati normal.

b.  Statistik non- parametrik
       Inferensi statistik yang tidak membahas parameterparameter populasi dengan ciri adalah data nominal atau ordinal serta distribusi data (populasi) yang tidak diketahui atau bisa disebut tidak normal.

Statistik berdasarkan ruang lingkup penggunaannya terbagi atas:
a.       Statistik sosial
Yaitu statistik yang diterapkan atau digunakan dalam ilmu-ilmu sosial.
b.      Statistik pendidikan
Yaitu statistik yang di terapkan atau digunakan dalam ilmu pendidikan
c.       Statistik ekonomi
Yaitu statistik yang diterapkan atau digunakan dalam ilmu ekonomi
d.      Statistik perusahaan
Yaitu statistik yang diterapkan tau digunakan dalam bidang perusahaan
e.       Statistik pertanian
Yaitu statistik yang diterapkan atau digunakan dalam ilmu pertanian.
f.       Statistik kesehatan
Yaitu statistik yang diterapkan atau digunakan dalam bidang kesehatan.

  3.      Pengertian Data Statistik
Dalam analisis suatu metode statistika, pasti anda akan berhadapan dengan data, kenapa?? Karena data menjadi bahan baku dalam analisis. Jadi setinggi apapun keilmuan seseorang tentang statistika tanpa data, ia tidak bisa berkata apa-apa kecuali hanya bergumam belaka. Data selain menjadi bahan baku suatu analisis statistika, juga menjadi perrtimbangan yang sangat penting dalam pemilihan metode analisis statistika pada suatu pemecahan permasalahan.

Data berasal dari kata Latin, yaitu datum, yang merupakan bentuk jamak, datum adalah keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan sedangakan data adalah segala keterangan atau informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan.

Data statistik merupakan keterangan atau ilustrasi mengenai suatu hal yang bisa berbentuk kategori ( misal: rusak, baik, cerah, berhasil, ataupun bilangan)
Tujuan pengumpulan data:
1.   Untuk memperoleh gambaran suatu keadaan
2.   Untuk dasar pengambilan keputusan

Ciri-Ciri Data
1. Berbentuk angka atau simbol angka, tidak berbentuk kalimat.
2. Tersusun teratur. Berurutan sesuai dengan aturan-aturan, kaidah-kaidah, hukum-hukum, rumus-rumus, dalil-dalil tertentu.
3. Agregat. Seluruh kumpulan nilai-nilai pengukuran yang merupakan suatu kesatuan dan setiap nilai pengukuran hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan tersebut.

  4.      Penggolongan Data Statistik

     a.       Data Diskrit (data anumeration)
       Angka-angka yang tidak memiliki desimal atau pecahan di antara dua bilangan bulatnya, diperoleh dari menghitung. Tiap objek memiliki satu satuan yang utuh, yang tidak memungkinkan untuk terjadinya secara sebagian.

Misalnya : jumlah rumah 34 rumah, jumlah penduduk 3657jiwa, jumlah mobil 29 mobil, jumlah meja 56 meja, dsb. Pada perhitungan dimungkinkan ada desimal, namun kesimpulan akhir merupakan angka tanpa desimal. Pembulatan selalu naik, berapapun angka di belakang koma.

     b.      Data Kontinue (data measurement)
 kumpulan angka- angka yang masih dimungkinkan memiliki bilangan desimal atau pecahan di antara dua bilangan bulatnya yang banyaknya tak terhingga, biasanya didapatkan dari proses pengukuran.
Contoh : tinggi badan 175,5 cm, berat badan 67,75 kg, jarak 10,7 km, kecepatan 23 m/dt, temperatur 370C, volume 35,2 l, dll.

Data Menurut Sifatnya
    a.       Data Kualitatif
Adalah kenyataan yang menunjukkan sifat-sifat objek yang tidak memungkinkan secara langsung dapat diubah menjadi angka, sehingga menggunakan pendekatan dalam bentuk kategori. Contoh : lukisan indah, pemandangan bagus, wajah cantik, penataan rapi, kebijaksanaan tepat, perkataannya benar, tariannya indah.

    b.      Data Kuantitatif : adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka.
      Misalnya : 60 rumah, 2.345 jiwa, 23 km, 19 gr.

Data Menurut Sumbernya
a.  Data Primer : data yang diperoleh secara langsung dengan melakukan sendiri pengumpulan terhadap obyek.
b.    Data Sekunder : data yang diperoleh dari olahan data primer
c.    Data Tersier : data yang diperoleh dari olahan data sekunder
d.  Data Kuarter : data yang diperoleh dari data tersier yang telah diolah terlebih dahulu.

Kamis, 17 Oktober 2013

Olahraga Adaptif


Istilah Autisme berasal dari kata “Autos” yang berarti diri sendiri “Isme” yang berarti suatu aliran. Berarti suatu paham yang tertarik hanya pada dunianya sendiri. Autistik adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks menyangkut komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi. Gejalanya mulai tampak sebelum anak berusia 3 tahun. Bahkan pada autistik infantil gejalanya sudah ada sejak lahir (ikor.unesa.April 20, 2008).

Pembelajaran adaptif artinya pembelajaran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus. Pembelajaran adaptif ini bisa pula disebut pendidikan Luar Biasa (KOBIZ. Pembelajaran Adaptif. Thursday, May 29, 2008).

Olahraga Adaptif adalah Metode Olahraga yang disesuaikan dengan kapasistas fungsional tubuh seseorang. Tidak ada pemaksaan gerakan, intensitas dan frekuensi dalam melakukan olahraga ini (Posted by jayapustaka. Friday, July 6, 2007).

Pembelajaran adaptif merupakan pembelajaran biasa yang dimodifikasi dan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dipelajari, dilaksanakan dan memenuhi kebutuhan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dengan demikian pembelajaran adaptif bagi ABK hakekatnya adalah Pendidikan Luar Biasa (PLB). Sebab didalam pembelajaran adaptif bagi ABK yang dirancang adalah pengelolaan kelas, program dan layanannya (Hosni. Pembelajaran Adaptif. 2009).

Secara mendasar pendidikan jasmani adaptif adalah sama dengan pendidikan jasmani biasa. Pendidikan jasmani merupakan salah satu aspek dari seluruh proses pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani adaptif merupakan suatu sistem penyampaian layanan yang bersifat menyeluruh (comprehensif) dan dirancang untuk mengetahui, menemukan dan memecahkan masalah dalam ranah psikomotor. Hampir semua jenis ketunaan Anak Luar Biasa memiliki masalah dalam ranah psikomotor. Masalah psikomotor sebagai akibat dari keterbatasan kemampuan sensomotorik, keterbatasan dalam kemampuan belajar. Sebagian Anak Luar Biasa bermasalah dalam interaksi sosial dan tingkah laku. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa peranan pendidikan jasmani bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sangat besar dan akan mampu mengembangkan mengkoreksi kelainan dan keterbatasan tersebut.

Sifat program pengajaran pendidikan jasmani adaptif memiliki ciri khusus yang menyebabkan nama pendidikan jasmani ditambah dengan kata adaptif. Adapun ciri tersebut adalah:
·   Program Pengajaran Penjas adaptif disesuaikan dengan jenis dan karakteristik kelainan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa yang berkelainan berpartisipasi dengan aman, sukses, dan memperoleh kepuasan. Misalnya bagi siswa yang memakai kursi roda satu tim dengan yang normal dalam bermain basket, ia akan dapat berpartisipasi dengan sukses dalam kegiata tersebut bila aturan yang dikenakan kepada siswa yang berkursi roda dimodifikasi. Demikian dengan olahraga lainnya. Oleh karena itu pendidikan jasmani adaptif akan dapat membantu dan menolong siswa memahami keterbatasan kemampuan jasmani dan mentalnya.
·    Program Pengajaran Penjas adaptif harus dapat membantu dan mengkoreksi kelainan yang disandang oleh siswa. Kelainan pada Anak Luar Biasa bisa terjadi pada kelainan fungsi postur, sikap tubuh dan pada mekanika tubuh. Untuk itu, program pengajaran pendidikan jasmani adaptif harus dapat membantu siswa melindungi diri sendiri dari kondisi yang memperburuk keadaannya.
·    Program Pengajaran Penjas adaptif harus dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan jasmani individu ABK. Untuk itu pendidikan jasmani adaptif mengacu pada suatu program kesegaran jasmani yang progresif, selalu berkembang dan atau latihan otot-otot besar. Dengan demikian tingkat perkembangan ABK akan dapat mendekati tingkat kemampuan teman sebayanya. Apabila program pendidikan jasmani adaptif dapat mewujudkan hal tersebut diatas, maka pendidikan jasmani adaptif dapat membantu siswa melakukan penyesuaian sosial dan mengembangkan perasaan siswa memiliki harga diri. Perasaan ini akan dapat membawa siswa berperilaku dan bersikap sebagai subyek bukan sebagai obyek dilingkungannya (Fnpinky’s Blog. Pendidikan Jasmani Adaptif. Januari 8, 2010).

Diadaptasi Pendidikan Jasmani (APE) adalah sebuah sub-disiplin pendidikan jasmani. Ini merupakan program individual yang dibuat untuk siswa penyandang cacat dalam rangka untuk memastikan aman dan sukses peluang pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani melibatkan kebugaran fisik, motor kebugaran, keterampilan motorik dasar dan pola, keterampilan olahraga air, tari keterampilan, individu, kelompok permainan, dan olahraga (termasuk olahraga seumur hidup). Diadaptasi Pendidikan Jasmani adalah layanan langsung, bukan layanan terkait (Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas. 2009).


Senin, 26 Agustus 2013

Aku Bahagia Jika Dirimu Bahagia

Hembusan angin malam menemaniku dalam lamunan
Ditemani udara malam yang menusuk jantung
Tapi diri ini tak mau beranjak pergi
Masih mematung diam di keheningan malam

Rasa sakit ini masih terasa
Semenjak kepergianmu
Menggoreskan luka yang sangat dalam
Yang masih terasa sampai saat ini

Dalam diam aku selalu mencoba
Mencoba lupakan semua tentang dirimu
Tentang kenangan indah kita
Merelakan semuanya hilang
Bersama hembusan angin malam ini

Biarlah semua kenangan kita
Menghilang dengan perlahan
Menyisakan puing-puing kenangan
Yang telah terukir indah dalam memori

Aku relakan dirimu pergi bersamanya
Bersama cinta pilihanmu saat ini
Walau sakit hati ini ku rasa
Yang penting bahagiamu bersamanya

Karena cintaku akan sia-sia
Jika hatimu masih untuknya
Cintaku tak harus miliki dirimu
Cukup dengan menjadikanmu kenangan
Yang pernah terukir indah dalam hatiku

Aku bahagia jika dirimu bahagia
Walau kebahagianmu itu tidak bersamaku

Selasa, 13 Agustus 2013

Sejarah dan Pengertian Diving Dalam Sepak Bola

FIFA mendeskripsikan diving sebagai usaha seorang pemain bola untuk mendapatkan keuntungan secara licik, dengan cara menjatuhkan dirinya sendiri kemudian berpura-pura kesakitan sehingga pemain lawan mendapat hukuman. Hukuman itu bisa berupa tendangan penalti atau tendangan bebas ke lawan, sehingga memperbesar angka kemenangan klub (jika terjadi gol) yang pemainnya melakukan diving. Teknik kotor ini sangat dilarang keras oleh FIFA. Jika ada pemain yang melakukan diving atau menipu wasit ganjarannya adalah kartu kuning. "Setiap tindakan simulasi di mana saja di lapangan, yang dimaksudkan untuk menipu wasit, harus dikenakan sanksi sebagai tindakan tidak sportif," bunyi peraturan FIFA dalam Law of the Games. Diving sangat tidak dianjurkan dalam sepakbola karena dapat menghilangkan nilai fair play dalam sebuah pertandingan .

Diving sendiri mulai nge-trend sejak dua dekade lalu dimana sepak bola Italia sedang mengalami masa jayanya. Tak ayal, banyak yang menuding diving ini berasal dari Italia. Namun ada yang menyebut diving muncul kala Juergen Klinsmann membela Jerman Barat di final Piala Dunia 1990 melawan Agentina. Saat itu tim Jerman mengalami kesusahan menembus baris pertahanan Agentina.

Klinsmann, yang kala itu merupakan pemain Inter Milan, mendapatkan bola di sisi kanan. Namun, tiba-tiba ia dihadang bek Pedro Monzon. Ia pun tidak menyia-nyiakan peluang ketika Monzon hendak melakukan tackling ke arahnya. Striker Jerman ini pun tiba-tiba menjatuhkan diri dan berteriak kesakitan ketika kaki Monzon mendekati dirinya. Ia terlihat jatuh ke tanah dan berguling-guling sebanyak tiga kali. Tak ayal, wasit yang saat itu belum tahu banyak tentang teknik diving seketika mengganjar Monzon dengan kartu merah dan menunjuk titik putih. Kartu merah Monzon tersebut sekaligus menjadi yang pertama di final Piala Dunia. Akhirnya Jerman jadi juara Piala Dunia berkat eksekusi tendangan penalti yang disarangkan Andreas Brehme. Setelah itu, Klinsmann dianggap sebagai raja diving sedunia.

Selanjutnya aksi pesepakbola yang akrab disapa Klinsi itu berlanjut kala ia hijrah ke pentas Premier League di tahun 1995, bergabung bersama Tottenham Hotspur. Popularitasnya melonjak berkat gaya bermainnya yang keras dan kerap melakukan diving. Pada periode berikutnya, muncul striker-striker yang kerap dituding melakukan diving seperti Fillipo Inzaghi hingga Francesco Totti, dan Gareth Bale sampai Luis Suarez. Namun, pesona Klinsi ternyata belum padam. Beberapa waktu lalu, ia dipilih sebagai diver terbaik sepanjang masa oleh pembaca London Papers. Dia meraih suara 35 persen, mengungguli Cristiano Ronaldo.

Selasa, 06 Agustus 2013

Makalah Atletik "Lompat Tinggi"

BAB II
PEMBAHASAN

    A. Pengertian Lompat Tinggi

Lompat tinggi merupakan salah satu cabang olahraga yang melakukan gerakan lompatan untuk mencapai lompatan yang setinggi-tingginya. Ukuran lapangan sama dengan lompat jauh,
Tinggi tiang mistar min 2.5 meter, Panjang mistar 3.15 m.

B. Tahapan pada lompat tinggi

Semua gaya lompatan dapat dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu :
a)      Awalan, gerakan berlari menuju mistar
b)      Tolakan, gerakan kaki menumpu pada lantai untuk menaikkan badan
c)      Melayang, gaya dan kedudukan badan ketika berada di udara dan di atas mistar.
d)     Mendarat, jatuhnya badan diatas matras.

C.    Dalam lompat Tinggi ada beberapa gaya yang dilakukan, sebagai berikut:

1.  Gaya Gunting (Scissors)
Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896 sweny mengubahnya dari gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang ekonomis.Cara melakukan:Si pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat, tumpuan pakai kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan tadi.

2.  Gaya Guling sisi (Western Roll)
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari samping.

3.  Gaya Guling (Straddle)
Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian yang penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil.
Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap badan diatas mistar telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk.
Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan berakhir pada bahu.

4.    Gaya Fosbury Flop
Cara melakukanya:
·          Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/ agak melingkar, dengan langkah untuk awalan tersebut kira – kira 7-9 langkah.
·     Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainya.Yakni, harus kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki kanan, maka tolakan harus dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan keatas disamping kepala, maka badan melompat keatas membuat putaran 180 derajat dan dilakukan bersama-sama.
·          Sikap badan diatas mistar, sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar dengan busur melintang.
·          Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter dengan tinggi 60 cm lebih) dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan prtama kali yang mendarat punggung dan bagian belakang kepala.

Yang diutamakan dalam melakuakan Lompatan ialah, lari awalan dengan kecepatan yang terkontol.Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak.Capailah gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. Doronglah bahu dan lengan keatas pada saat take off. Lengkungan punggung di atas mistar. Usahakan mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalam dari lutut kaki ayun (bebas).Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkungan.

D.    Peraturan asas lompat tinggi

Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki.Peserta boleh mula melompat di mana-mana ketinggian permulaan yang disukainya Sesuatu lompatan akan dikira batal jika peserta menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa membuat lompatan atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat. Peserta yang gagal melompat melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa di ambil kira di aras mana kegagalan itu berlaku) akan terkeluar daripada pertandingan. Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan (walaupun semua peserta lain gagal) sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikut peraturan Ketinggian lompatan di ukur secara menegak dari aras tanah hingga bahagian tengah disebelah atas padang.